trenggalekmu.com – Gerakan kepanduan Hizbul Wathan, salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Watulimo, Trenggalek, mengadakan kegiatan Tadabur Alam di Wisata Goa Lowo, Watulimo, Trenggalek. Kegiatan yang bertujuan memperkenalkan peserta didik pada alam sekitar ini berlangsung pada Sabtu (2/11/2024), mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB, dan diikuti oleh 20 siswa serta tiga pendamping.
Kegiatan dimulai dengan jelajah alam, di mana para peserta membentuk beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok memiliki satu ketua dan diberi tugas untuk mengamati jalur yang mereka lewati, mulai dari area parkir hingga masuk ke dalam goa. Hal ini diharapkan dapat melatih kekompakan dan solidaritas di antara para siswa.
“Kegiatan yang kemarin dilaksanakan untuk memberikan kesempatan anak-anak dalam mengenal dan mengetahui kondisi alam sekitar. Ini penting, khususnya mengenal wisata alam di wilayah Watulimo,” ujar Novia Alistriwahyuni, salah satu pendamping kegiatan yang akrab disapa Alist.
Alist menyampaikan bahwa tujuan utama Tadabur Alam ini adalah sebagai sarana bagi siswa untuk lebih mengenal lingkungan alam, khususnya wisata Goa Lowo yang telah dikenal sebagai ikon wisata Watulimo. Menurutnya, kegiatan ini tak hanya bertujuan untuk mengenalkan keindahan alam saja, tetapi juga mendidik anak-anak agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar.
“Pada aktivitasnya, anak-anak membentuk kelompok dan menunjuk satu ketua. Kemudian menjelajahi area Wisata Goa Lowo, mulai parkiran hingga ke dalam goa. Dari masing-masing kelompok diberikan tugas mengamati kondisi jalur dan area yang dilewati. Proses ini nantinya untuk melatih mereka kompak dan solid satu dengan yang lainnya,” imbuhnya.
Goa Lowo sendiri terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, berjarak sekitar 27 km dari pusat Kota Trenggalek. Dengan akses yang mudah dan petunjuk arah yang jelas, Goa Lowo menjadi salah satu destinasi alam yang cukup terkenal di Jawa Timur. Goa yang disebut-sebut sebagai yang terpanjang di Asia Tenggara ini memang menawarkan pengalaman wisata alam yang menarik.
Alist menambahkan bahwa ia berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan kebanggaan dan pengetahuan anak-anak mengenai wisata lokal Goa Lowo. “Prioritas utama dari Tadabur Alam ini yakni membangun edukasi ke anak-anak tentang bagaimana kondisi alam saat ini, khususnya Goa Lowo. Apalagi Goa Lowo itu sendiri menjadi salah satu destinasi wisata di Trenggalek. Oleh karenanya, sebagai generasi muda harus ikut berpartispasi dalam menjaga kondisi alam dan kelestariannya,” tegas Alist.
Penulis: Andrik D. Waluyo
Editor: Candra Dwi Aprida
