Siswa-siswi MI Muhammadiyah Dukuh mengambil peran aktif dalam berjualan jajanan di kantin sekolah setiap waktu istirahat. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian oleh siswa kelas 4, 5, dan 6 sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, sebagai upaya menambah pengalaman berwirausaha, Jumat (1/11/24).
Koordinator kantin sekolah, Bu Maida, menjelaskan bahwa program ini memiliki beberapa tujuan penting.
“Dengan adanya kantin ini, kita bisa memantau jajanan yang dikonsumsi anak dan menghindarkan mereka dari jajan sembarangan di luar lingkungan sekolah. Selain itu, dengan sistem jual beli yang dilakukan secara bergiliran, kami berharap bisa menumbuhkan pengalaman dan jiwa berwirausaha di kalangan siswa. Laba dari kantin juga akan digunakan untuk tambahan dana kegiatan anak-anak di sekolah,” ungkapnya.
Pada saat jam istirahat dimulai, siswa yang bertugas berjualan mulai mempersiapkan jajanan, sementara siswa lainnya berbaris rapi untuk antre membeli. Dalam proses berjualan, anak-anak berbagi tugas; ada yang menjaga antrean, melayani teman-teman yang membeli, dan bertugas sebagai kasir. Tugas-tugas ini diharapkan dapat melatih ketegasan, disiplin, kesabaran, dan kemampuan komunikasi siswa. Tugas sebagai kasir juga melatih kemampuan matematis mereka dalam menghitung harga dan kembalian.
Meskipun kegiatan ini mengorbankan waktu bermain, anak-anak tetap merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru.
“Senang bu, karena bisa kaya… kaya apa tuh… ehmm, kaya jadi penjual gitu, bu! Ada pengalaman baru,” kata Anggrisa, salah satu siswa kelas 4.
Hana, siswa kelas 6, menambahkan, “Seru bu, soalnya bisa dapat pelajaran buat jualan. Nanti kita gantian, yang dua jaga dan satu ikut main di lapangan sama teman-teman.”
Setelah waktu istirahat selesai, siswa akan menghitung dan mencatat pendapatan kantin, mengecek sisa jajanan, serta menyusun laporan untuk guru koordinator kantin. Anak-anak menyatakan bahwa dengan berjualan di kantin, mereka mendapatkan banyak hal positif.
“Seru bu, setelah lulus bisa mengenang kalau kita pernah jualan di kantin. Misal nanti jualan di toko, ya kita sudah punya sedikit pengalaman,” kata Evina, salah satu siswi kelas 6.
“Aku bisa merasakan bagaimana menjadi penjual, merasakan tanggung jawab penjual, dan lebih pandai matematika,” tutur Al Gaza, siswa kelas 4.
Penulis: Fibi Catur Setyaningsih
Editor: Candra Dwi Aprida