Dalam rangka menanamkan sikap peduli lingkungan dan kreativitas, MI Muhammadiyah Watuagung mengadakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berfokus pada pemanfaatan barang bekas. Pelajaran P5 ini diadakan bagi siswa kelas I dan II pada Jumat (25/10/24) dan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan siswa dalam mengelola barang bekas yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” diangkat dalam kegiatan ini untuk mendorong siswa agar lebih peka terhadap isu lingkungan dan mampu mempraktikkan daur ulang barang bekas dengan kreatif. Dalam praktiknya, siswa diajak untuk membuat hiasan dinding berbahan dasar sedotan plastik, yang didampingi oleh guru pembimbing, Ika Lailatul Nurhidayah, S.Pd. Bu Ika menjelaskan bahwa ide untuk menggunakan sedotan plastik ini berasal dari media sosial, di mana ia melihat bagaimana sedotan bekas dapat disulap menjadi karya yang menarik dan bernilai.
“Dengan adanya hiasan dinding dari sedotan ini, suasana kelas akan menjadi lebih berwarna dan siswa pun akan merasa lebih nyaman dan senang belajar,” ungkap Bu Ika. Alat dan bahan yang diperlukan cukup sederhana dan mudah didapat, yaitu sedotan berwarna, gunting, penggaris, serta lem tembak. Sedotan plastik dipilih karena fleksibel dan mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk hiasan dengan warna yang menarik.
Selama kegiatan berlangsung, antusiasme para siswa terlihat ketika mereka menggunting dan menyusun sedotan menjadi bentuk yang unik dan menarik. Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Watuagung, Mohamad Eko Paryoto, S.Pd.I., turut mengapresiasi hasil karya para siswa dan menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk mengasah kreativitas dan inovasi siswa. “Kami berharap pelajaran P5 ini memberikan manfaat yang besar, khususnya dalam meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kemandirian siswa dalam berkarya. Semoga ini menjadi langkah positif untuk membentuk siswa yang berprestasi dan bisa membawa nama baik sekolah,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan P5 ini, MI Muhammadiyah Watuagung berharap para siswa tak hanya belajar mendaur ulang barang bekas, tetapi juga dapat melihat peluang untuk mengembangkan produk yang bernilai guna. Kegiatan ini pun diharapkan mampu menanamkan sikap cinta lingkungan serta menginspirasi siswa untuk terus mengembangkan kreativitas mereka.
Penulis: Suprihatin
Editor: Candra Dwi Aprida