Trenggalekmu.com – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Trenggalek mengadakan Pelatihan Mubalighat dengan tema “Pemberdayaan Kader Nasyiatul Aisyiyah dalam Dakwah Digital” pada Ahad, 26 Januari 2025 M/26 Rajab 1446 H. Acara ini bertempat di Gedung SMKM 1 Trenggalek dan berlangsung mulai pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Imrokatul Mujayanah, S.Pd.I., seorang Mubalighat dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur; Mujiarto, M.Pd.I., seorang Mubaligh PWM Jatim; serta Yulfa Mardiliana, S.Th.I., dari Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Trenggalek.
Dalam sambutannya, perwakilan PDNA Trenggalek menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader Nasyiatul Aisyiyah dalam menyampaikan dakwah secara efektif melalui media digital. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dakwah tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi juga harus mampu memanfaatkan platform digital seperti media sosial, podcast, serta konten video dakwah yang menarik.
Mujiarto membagikan wawasan terkait makna dan fungsi mubalighat, strategi dakwah, termasuk peran perempuan dalam dakwah. Ia juga menyoroti keistimewaan perempuan menurut Ibnu Qoyyim Al Jauzi mengatakan seorang wanita yang dipuji, dipahami, diberi apresiasi dan dihargai maka dia sanggup melakukan pekerjaan 50 lelaki.
“Perempuan cenderung multitasking, sedangkan laki-laki hanya single tasking. Dari pernyataan tersebut, perempuan dapat menjalankan tugas dakwah dan tugas yang lain dalam waktu yang sama. Itulah salah satu keistimewaannya,” jelas Mujiarto.
Sementara itu, Imrokatul Mujayanah menekankan pentingnya memahami karakteristik audiens dalam berdakwah di era digital. “Dakwah di dunia maya harus lebih interaktif, menarik, dan berbasis kebutuhan masyarakat agar dapat diterima dengan baik,” ungkapnya.
Yulfa Mardiliana dalam sesi terakhir pelatihan memberikan motivasi kepada para peserta agar tetap konsisten dalam berdakwah serta mengembangkan kreativitas, cara dakwah dan taktik dalam menyampaikan pesan-pesan Islam.
“Menjadi mubalighat di era digital bukan sekadar menyampaikan ceramah, tetapi kita harus tau bagaimana cara untuk menyampaikan nilai-nilai Islam kepada mereka,” tuturnya.

Peserta pelatihan yang terdiri dari kader Nasyiatul Aisyiyah dari berbagai daerah di Trenggalek sangat antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan. Mereka berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal dalam berdakwah yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.