Trenggalekmu.com – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek, Wicaksono, meresmikan Rest Area Bukit Salam yang terletak di Jalur Lintas Selatan (JLS) Lot 6 Trenggalek-Tulungagung. Peresmian ini dilakukan dalam agenda Grand Opening yang berlangsung pada Jumat (20/12/2024), sekaligus diisi dengan kajian rutin bulanan yang dihadiri oleh jamaah Muhammadiyah dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Watulimo.
Dalam sambutannya, Wicaksono menyampaikan apresiasi dan harapan agar Rest Area Bukit Salam menjadi ikon Muhammadiyah yang berkemajuan di kawasan jalur selatan Trenggalek dan Tulungagung.
“Ini merupakan langkah strategis Majelis Ekonomi PCM Watulimo dalam mengembangkan amal usaha baru di luar bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial yang telah menjadi ciri pengabdian Muhammadiyah selama ini,” ujarnya.
Menurutnya, upaya ini sejalan dengan visi Muhammadiyah untuk menggarap sektor ekonomi secara masif, sistematis, dan konsisten dalam bingkai persyarikatan. Ia menegaskan bahwa langkah ini dapat mendorong akselerasi Muhammadiyah ke tingkat yang lebih tinggi di sektor ekonomi dan bisnis.
“Penguasaan ekonomi adalah jalan strategis untuk menciptakan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan dapat memperkuat aspek politik,” tambah Wicaksono.
Pengembangan Rest Area dari Lahan Goplan
Ketua Majelis Ekonomi PCM Watulimo, Katib, menjelaskan bahwa Rest Area Bukit Salam dulunya merupakan lahan goplan milik warga Muhammadiyah Watulimo. Ketika pembangunan JLS dimulai, para penggarap lahan dan jamaah Muhammadiyah Watulimo memanfaatkan momentum tersebut untuk mengembangkan lahan menjadi rest area.
“Awalnya, kami mendirikan Mushola As-Salam sebagai wujud semangat dakwah Muhammadiyah. Seiring waktu, jumlah pengunjung yang singgah terus bertambah, sehingga kami membangun tiga rumah besar dengan perjuangan yang tidak mudah,” ungkap Katib.
Kini, Rest Area Bukit Salam telah menjadi tempat istirahat yang ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan. Dengan dukungan berbagai usaha seperti ikan asap Mbak Feby, jajanan khas Trenggalek, dan hasil pertanian lokal, lokasi ini mampu menarik hingga 20 bus pengunjung setiap Sabtu dan Minggu, di luar kendaraan pribadi.
Selain itu, Rest Area Bukit Salam juga menggunakan teknologi ramah lingkungan berupa panel tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Dampak Positif bagi Persyarikatan dan Ekonomi Lokal
Keberadaan Rest Area Bukit Salam diharapkan tidak hanya menjadi tempat istirahat bagi para pelintas JLS, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal. Dengan adanya pasar hasil pertanian dan produk UMKM, lokasi ini menjadi sarana pemberdayaan masyarakat sekaligus mendukung langkah dakwah Muhammadiyah yang berkelanjutan.
Rest Area Bukit Salam menjadi bukti nyata langkah Muhammadiyah dalam menjawab tantangan zaman melalui inovasi di sektor ekonomi, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai organisasi yang berkontribusi besar bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Penulis: Ahmad Nur Kholiq
Editor: Candra Dwi Aprida