Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Trenggalek merupakan salah satu program unggulan yang diselenggarakan setiap bulan sekali oleh para pimpinan daerah Muhammadiyah untuk dilaksanakan, dan sebagai ajang silaturrahim para pimpinan PDM di setiap kecamatan Muhamamdiyah se Kabupaten Trenggalek, beserta seluruh Ranting Muhammadiyah yang terlibat.
Pengajian Ahad Pagi dilaksanakan pada hari Ahad, 02 Juni 2024, bertempat di lapangan jambu, Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Narasumber ahad pagi kali ini adalah Prof. Dr. H. Biyanto, M.Ag., selaku sekretaris PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jawa Timur.
Sembari menanti kedatangan beliau Prof. Dr. H. Biyanto, M.Ag. ke lokasi pengajian Ahad Pagi. Terdapat berbagai penampilan yang disajikan dalam pra-acara pengajian, penampilan yang ditampilkan oleh para peserta didik dari sekolah-sekolah Muhammadiyah dan Madrasah Diniyah dari TPA Al-Hikmah Jambu yang terdapat di kecamatan Tugu, sajian ini disuguhkan untuk para jama’ah agar dapat dinikmati sambil menanti mulainya pengajian Ahad Pagi.
Ditengah-tengah acara tersorot menarik, dari pengajian Ahad pada pagi hari ini, 2 Juni 2024, dimana para jama’ah hadir lebih dari 3000-an. Para jama’ah terus menerus hadir hingga membludak memenuhi lapangan, bahkan di pinggiran lapangan.
Ini menjadi momentum yang menarik bagi para pimpinan, karena yang ikut hadir bukan hanya dari warga Muhammadiyah saja, tetapi juga dari masyarakat sekitar. Ini memberikan ruang untuk Muhammadiyah agar terus melakukan dakwah dengan keterbukaan tanpa membandingkan golongan tertentu, bahkan Muhammadiyah selalu hadir ditengah-tengah polemik yang ada.
Dan Muhammadiyah akan terus hadir untuk memberikan warna cerah seperti simbol hijau warna dalam tubuhnya dengan 12 cahaya yang memancar, mengartikan bahwa warga Muhammadiyah akan terus hadir dengan tetap menjaga ketenangan, keharmonisan, kebersamaan, dan toleransi yang ada untuk menguatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kekompakan penyelenggaran pengajian Ahad Pagi PDM di lapangan jambu tidak lepas dari kompaknya para ortom didalamnya yang ikut terlibat, kader-kader muda yang sudah berpartisipasi untuk ladang dakwah dan penguatan sebagai kader Muhammadiyah. Aisyiyah pun turut mensukseskan acara tersebut, sebagai pendamping Muhammadiyah maka ia tidak lepas andil didalamnya. Para ortom Muhammadiyah pun turut berpartisipasi dengan topuksinya masing-masing.
Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah cabang Tugu mengambil peluang dengan membuka bazar di lapangan, yang menjual belikan camilan-camilan ringan, dan lain sebagainya.
Ini menjadi sorotan untuk mengenalkan PCNA Tugu ke warga Muhammadiyah yang datang dari beberapa Desa di Kab. Trenggalek, bahwa PCNA Tugu turut andil dalam acara tersebut. Menjalin silaturahim dengan berdagang seperti yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad Saw bahwa “Barang siapa yang selalu menjaga silaturahmi, Allah akan menambah rezeki dan memperpanjang umurnya.”

Hal menarik lainnya pengajian Ahad Pagi hari ini adalah, “para pemuda Muhammadiyah yang terdiri dari para KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) mampu menjalin kerjasama hubungan baik dengan para BANSER (Barisan Ansor Serba Guna) GP Ansor Nahdlatul Ulama untuk menjaga, mengamankan berlangsungnya pengajian Ahad Pagi tersebut.
Dari sini kita mampu mengambil garis merah menariknya bahwa “Warna berbeda tidak menjadikan halangan untuk terus bersama menjalin kekeluargaan demi menjaga kesatuan dan kedamaian di Negeri tercinta Indonesia ini”.

Seperti yang telah diperjuangkan oleh KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari yang merupakan tokoh pejuang keagamaan dan sahabat baik dengan menimba ilmu, berguru pada guru yang sama seperti: KH. Soleh Darat, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, KH. Kholil dari Bangkalan. Dari kedua tokoh tersebut tetap menjaga damai negeri ini.
Maka kita sebagai kader penerusnya tidak perlu merusak dengan perbedaan yang ada. Mejaga kedamaian dengan saling menghargai akan lebih indah dibandingkan dengan saling mengutuk.